Panitia Pansus Minta Pimpinan OPD Usulkan Kembali Pengadaan Barang Yang Dibatalkan

IMG 20210413 111443

 

Medan – DELINEWSTV.COM : Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Medan kembali dilanjutkan, Selasa (14/4/2021), dengan menghadirkan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan Irsyad Marbun, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan Husni dan beberapa Dinas lajnnya.

Rapat yang dipimpin Ketua Pansus Roby Barus didampingi Wong Chun Sen Tarigan, Haris Kelana Damanik, Daniel Pinem, Syaipul Ramadhan, Dame Duma Sari Hutagalung, Antonius D Tumanggor, Renville P Napitupulu, Dedy Aksari dan Edi Saputra sebagai anggota, di ruang Banggar gedung DPRD Medan, Selasa (13/4/2021).

Pada kesempatan pertama, Wong meminta agar Dinas Perikanan membuat suatu gebrakan, untuk pengadakan alat agar ikan tetap segar. “Berapa anggarannya untuk membeli alat tersebut, segera diusulkan,” kata Wong

Lain halnya Haris Kelana Damanik, ia menilai penanaman pohon mangrove di daerah Sicanang sudah mulai terpublis ke masyafakat. “Mohon hutan mangrove tersebut bisa dirawat secara baik dan benar, agar nantinya dapat menambah PAD Kota Medan,” harapnya.

Menjawab permintaan dari Wong Chun Sen, Kadis Pertanian dan Kelautan Medan Irsyad Marbun menjelaskan, bahwa sudah meminta kenderaan untuk memonitor ikan segar yang ada di Kota Medan. “Namun hingga kini permintaan kami tidak juga terealisasi. Akan tetapi, untuk sayur segar masih tetap kita lakukan pengontrolannya,” jelasnya.

Sedangkan Kadis Kebersihan dan Pertamanan Medan Husni menyampaikan, disutuasi Covid-19 banyak terjadi pemotongan anggaran. “Pada tahun 2020 ini, banyak anggaran ditujukan untuk mendukung kebijakan buat kemaslahatan masyarakat,” terangnya.

Mendengar hal ini, Haris Kelana merasa heran, kenapa masalah persampahan dan lampu jalan tidak teratasi hingga saat ini. “Kalau boleh tau berapa jumlah armada pengangkut sampah yang layak jalan saat ini. Dan saran saya, apapun kebijak yang baik menurut bapak untuk mengelolah persampahan silahkan lakukan,” tuturnya.

Hal senada juga diutarakan Wong, persoalan sampah yang tak terangkut, akan menyebarkan aroma busuk. Dan keluhan ini masih banyak kita dengar dari masyarakat. “Dinas Kebersihan harus berkoordinasi pada Lurah utau Camat, dimana lokasi sampah dan lampu jalan yang harus di tangani terlebih dahulu,” imbuhnya.

Dame Duma juga mempertanyakan, kepada siapa sebenatnya masyarakat membayarkan retribusi sampah. “Karena pada saat saya Sosper kemarin, sampah rumah tangga masyatakat di Kelurahan Tanjung Gusta sering tidak terangkut oleh petugas sampah (Melati-red). Sedangkan masyarakat membayar retribusinya ke Kelurahan lancar,” tukasnya.

Menjawab pertanyaan dari para dewan ini , Kadis Husni menjelaskan kondisi TPA yang ada saat ini masih kurang. “Anggaran kami paling kecil di Indonesia. Dibutuhkan 350 unit armada, sedangkan yang ada saat ini masih kurang. Begitu juga becak pengangkut sampah hanya 1500 unit. Sedangkan kami juga tidak ada menambah tenaga PHL, tenaga yang ada aja kita manfaatkan,” pungkasnya.

 

Reporter : Amsari