Ditelantarkan Keluarga Digubuk Pinggiran Sungai Denai, Ketua DPRD Medan Berikan Tali Asih Untuk Nek Sarti

IMG 20230519 WA0066

 

DNN l Medan – Hidup sebatangkara akibat ditelantarkan keluarganya, kondisi Nek Sarti (75) warga Jalan Rawacangkok 4, Kelurahan Tegal Sari Mandala III No.62, yang saat ini tinggal disebuah gubuk dipinggiran aliran Sungai Denai sangat memprihatikan.

Mendengar kabar tersebut, Ketua DPRD Medan, Hasyim SE langsung mendatangi dan melihat kondisi gubuk yang cukup memprihatinkan, dengan tiang penyangga kayu menyerupai panggung dan dibawahnya langsung aliran sungai Denai yang dipinggirannya ditumbuhi tanaman bambu.

Kepada Hasyim, Jum’at (19/05/23), Nek Sarti bercerita bahwa dirinya mempunyai anak dan cucu, akan tetapi mereka tidak ada yang memperdulikan nasibnya.

“Kebetulan ada orang baik disekitar sini, yang menolong dan mendirikan gubuk ini. Sehingga ia dapat tinggal disini untuk sementara waktu,” ucapnya.

Sambil berulang kali menghapus air matanya, Nek Sarti kembali menuturkan bahwa semenjak suaminya meninggal dunia, ia selalu hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, hingga terakhir tinggal dipinggiran sungai Denai ini.

“Terimakasih Pak Hasyim, bapak orang baik dan peduli. Ditengah kondisi kehidupan saya sekarang, bapak masih peduli dan datang melihat saya. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat,” katanya dengan suara lirih.

Didampingi Lurah TSM III, Muhammad Rizki dan Kepala Puskesmas Tegal Sari, drg Kartika, Hasyim menyampaikan rasa prihatinan atas kondisi Nek Sarti.

“Dari sistem administrasi, Nek Sarti merupakan warga kota Medan, hanya saja tempat tinggalnya yang tidak menetap,” ujarnya.

Atas kepedulian warga, sambung Hasyim, maka dibuatlah bangunan dengan kondisi seadanya. Untuk itu saya apresiasi warga yang peduli itu.

“Kalau kita lihat kondisi bangunan, sangat mengkhawatirkan apalagi Nek Sarti tinggal seorang diri,” tuturnya.

Hasyim yang juga Ketua DPRD Medan ini berharap, agar sanak saudara termasuk anak-anaknya bisa menjaga orang tua mereka. dengan usia seperti ini, maunya ada yang menjaga dan merawat diri Nek Sarti.

“Nek Sarti ini punya anak dan cucu hanya saja tidak peduli, dimana seharusnya mereka peduli dengan kondisi orang tua apalagi dari sisi fisik juga harus ada yang menemaninya,” ujar Hasyim.

Tentunya, lanjutnya lagi, kita meminta kepada Pemko Medan dalam hal ini Kepala Dinas Sosial Kota Medan berkordinasi dengan Camat Medan Denai, dan Lurah TSM III, agar memberikan solusi atau jalan terbaik memfasilitasi Nek Sarti tinggal di Panti Jompo milik swasta.

“Sangat disayangkan, sampai saat ini Pemko Medan belum punya panti jompo. Ke depan, Pemko Medan harus membangun Panti Jompo untuk menampung orang tua yang kondisinya senasib seperti Nenek Sarti ini,” pungkasnya sembari meminta agar pihak puskesmas bisa memeriksa kondisi si nenek, yang menurut pengakuan sudah tinggal selama dua bulan di gubuk itu.

Diakhir pertemuan, Hasyim tak lupa memberikan bantuan tali asih kepada Nek Sarti.  (A-Red)