Komisi III DPRD Samarinda Beri Catatan Khusus ke DPUPR, Buntut Revitalisasi Citra Niaga Tahap I Tidak Sesuai Target

IMG 20240313 WA0075

Selain itu, ia juga menyarankan agar DPUPR Samarinda bisa menambah ornamen desain ulap doyo, sebagai karakteristik batik asal Kalimantan Timur (Kaltim).

“Kalau motifnya hanya berwarna abu-abu dan hitam, jadi monoton,” imbuhnya.

Terpisah, Neneng Chamelia selaku Sekretaris DPUPR Samarinda menjelaskan alasan keterlambatan pengerjaan revitalisasi tahap I. Menurutnya, salah satu faktornya adalah musim penghujan yang melanda Samarinda.

“Bahan sudah on site (di lokasi) tetapi memang pemasangan keramik sekarang terkendala hujan. Terlebih motif keramiknya karena harus presisi dan khusus ahli, karena menggunakan motif ulap doyo,” jelasnya.

Sebagai informasi, pengerjaan revitalisasi tahap I ini menelan anggaran sekitar Rp 4,8 miliar menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023.

Penulis Hendi Gea