Mengenal Vaksin Sinovac dan Kegunaannya

Logopit 1624399556294

CoronaVac merupakan vaksin yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak aktif. Penyuntikan vaksin Sinovac akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk mengenali virus yang sudah tidak aktif ini dan memproduksi antibodi untuk melawannya sehingga tidak terjadi infeksi  Covid-19.

Di dalam produk vaksin ini juga terkandung aluminium hidroksida sebagai bahan tambahan yang berfungsi untuk meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap vaksin.

Sinovac menggunakan metode  inactivated untuk mematikan virus sehingga vaksin tersebut tidak mengandung virus hidup atau yang dilemahkan. Sinovac telah melakukan tahap uji klinis untuk memastikan keamanannya.

Cara kerja vaksin Sinovac

Dirangkum dari  New York Times, berikut 6 cara kerja vaksin Sinovac:

1. Terbuat dari virus corona
Untuk membuat CoronaVac, para peneliti Sinovac memulainya dengan mengambil sampel virus corona dari pasien di China, Inggris, Italia, Spanyol, dan Swiss. Satu sampel dari China akhirnya menjadi dasar pembuatan vaksin.

CoronaVac bekerja dengan membuat antibodi untuk melawan virus corona SARS-CoV-2. Antibodi menempel pada protein virus.

2. Menonaktifkan virus corona
Para peneliti menumbuhkan stok besar virus corona di sel ginjal monyet. Kemudian mereka menonaktifkan virus dengan bahan kimia yang disebut beta-propiolakton.

Virus corona yang tidak aktif tidak bisa lagi bereplikasi. Tetapi protein mereka tetap utuh.

Para peneliti kemudian menarik virus yang tidak aktif dan mencampurkannya dengan sejumlah kecil senyawa berbasis aluminium yang disebut adjuvan. Adjuvan merangsang sistem kekebalan untuk meningkatkan responsnya terhadap vaksin.

3. Mendorong respons kekebalan tubuh

Karena virus corona di vaksin Sinovac sudah mati, mereka bisa disuntikkan ke tubuh manusia tanpa menyebabkan Covid-19. Begitu masuk ke dalam tubuh, beberapa virus yang tidak aktif ditelan oleh sejenis sel kekebalan yang disebut sel pembawa antigen.

Sel yang membawa antigen merobek virus corona dan memunculkan beberapa fragmen di permukaannya. Lalu, sel T dalam tubuh mendeteksi fragmen tersebut.

Jika fragmen cocok dengan salah satu protein sel, sel T menjadi aktif dan dapat membantu merekrut sel kekebalan lain untuk merespons vaksin.

4. Membuat antibodi

Jenis sel kekebalan lain, yakni sel B juga dapat menghadapi virus corona yang tidak aktif. Sel B memiliki protein dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk yang tepat untuk menempel pada virus corona.

Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau seluruh virus dan menampilkan fragmen virus corona di permukaannya. Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan sel B.

Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona.

5. Menghentikan virus

Setelah divaksinasi dengan vaksin Sinovac, sistem kekebalan tubuh dapat merespons infeksi virus corona hidup.

Sel B menghasilkan antibodi yang menempel pada virus corona dan mencegah virus memasuki sel. Jenis antibodi lain dapat memblokir virus dengan cara lain.

6. Mengingat virus

Setelah divaksinasi, sistem kekebalan tubuh memiliki sel khusus yang disebut sel B yang mungkin menyimpan informasi tentang virus corona selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade.

Peringatan Sebelum Menerima Vaksin Sinovac

Dilansir dari alodokter.com, Vaksin Sinovac hanya boleh diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Sebelum menerima vaksin ini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan di dalam vaksin ini.

Vaksin Sinovac tidak boleh diberikan kepada orang dengan imunitas yang rendah.

Beri tahu dokter jika Anda pernah terkena COVID-19 atau ada keluarga serumah yang sedang menjalani perawatan COVID-19.

Beri tahu dokter jika Anda sedang mengalami gejala  ISPA, seperti batuk, pilek, atau sesak napas dalam 7 hari terakhir, mendapatkan terapi untuk penyakit kelainan darah, atau menjalani  transfusi darah rutin.

Beri tahu dokter jika Anda menderita penyakit jantung, penyakit ginjal, rheumatoid arthristis, penyakit saluran pencernaan,  hipotiroid, kanker,  kelainan draah, atau penyakit autoimun, seperti  lupus.

Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani  cuci darah atau pernah menjalani transplantasi ginjal.

Konsultasikan dengan dokter perihal penggunaan vaksin Sinovac dengan dokter jika Anda sedang menderita  diabetes melitus, HIV, atau penyakit paru, seperti asma, PPOK atau TBC.

Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui.

Beri tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang Anda digunakan, termasuk suplemen dan produk herbal.

Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi  setelah Anda menerima vaksin Sinovac.

Dosis dan Jadwal Pemberian Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dapat diberikan kepada orang berusia 18–59 tahun yang sedang dalam kondisi sehat. Vaksin akan diberikan sebanyak 2 kali dengan jarak 14 hari. Dosis dalam sekali suntik adalah 0,5 ml.

(DNN/alodokter/kontan)