Fraksi PDI-P Menilai Kota Medan Minim Fasilitas Olahraga

IMG 20210705 WA0047

 

Medan – DNN : Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Medan meminta Pemerintah Kota Medan sesegera mungkin membangun fasilitas olahraga, sebagi sarana dan prasarana bagi pemuda-pemudi untuk berolahraga. Dengan tujuan untuk menjaring bibit-bibit atlet baru yang nantinya bisa mengharumkan nama Kota Medan dikancah Nasional.

Yang mana diketahui, Walikota Medan mendukung penuh kegiatan olahraga di hidupkan kembali di kota Medan. Namun, seiring semangat yang ditunjukkan oleh Walikota Medan tersebut, harus juga dibarengi fasilitas pendukung kegiatan olah raga tersebut.

“Kita ketahui, berdasarkan data dan bukti sejarah, dalam beberapa tahun terakhir, prestasi atlet/olahragawan kota Medan menurun secara drastis, dibanding dekade sebelumnya. Karena dimasa lalu, warga Kota Medan mempunyai kebanggaan tersendiri, karena memiliki team sepakbola seperti PSMS yang tangguh dan disegani di kancah persepakbolaan Indonesia dan dunia. Selain itu ada Linswel Kwook Atlit Whusu, Jintar Simanjuntak, Atlet Karate dan atlet berprestasi lainnya,” kata Drs.Wong Chun Sen Tarigan, M.Pd.B saat membacakan pandangan umum Fraksi PDI-P terhadap Rancangan Peraturan Daerah Kota Medan Tentang Keolahragaan, Senin (5/7/2021).

Ditambahkan Wong Chun Sen lagi, pada Ranperda Keolahragaan, F.PDI Perjuangan ingin memperdalam dan meminta tanggapan kepada Walikota Medan dimana pada Paragraf (2) kewajiban pemerintah daerah pasal 9 poin (b) Halaman 11 disebutkan, Melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada jenjang Pendidikan Sekolah Dasar/Sederajat, Sekolah Menengah Pertama/Sederajat dan sekolah Menengah Atas/Sederajat.

Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan bahwa pengelolaan Sekolah Menengah Atas/Sederajat adalah menjadi tanggungjawab Pemprov.

“Apakah dengan dimasukkannya dalam draft Ranperda ini, Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pendidikan sampai jenjang sekolah menengah atas/sederajat di Kota Medan tidak melanggar ketentuan Undang-Undang 23 Tahun 2014,” ucap Wong.

Menurut Dewan dari dapil 3 kota Medan ini, untuk menjadikan seorang atlet menjadi olahragawan yang berprestasi, bukanlah hal yang muda. Selain didukung ketersediaan pendidikan dan pelatihan tenaga keolahragaan, sarana dan prasarana olahraga yang memadai, faktor mental atlit itu sendiri juga sangat mempengaruhi.

“Apa langkah dan upaya pemerintah kota Medan dalam menggali, mendidik dan melatih calon-calon atlit yang ada di kota Medan agar dapat menjadi olahragawan berprestasi?,” tanya Wong.

Pada prinsipnya, lanjut Wong, Fraksi PDI Perjuangan mendukung penuh atas maksud pemko Medan, untuk mengembangkan olahraga rekreasi di Kota Medan melalui Ranperda ini. Namun perlu juga disampaikan, bila warga masyarakat kita Medan menggunakan Sarana dan Prasarana olah raga rekreasi yang dimiliki pihak swasta, maka akan mengeluarkan biaya yang cukup tinggi karena pihak swasta akan lebih memikirkan dari sisi keuntungan (benefit) dari pada faktor sosial dan kesehatan masyarakat yang menggunakan fasilitas olah raga rekreasi yang dimilikinya.

“Untuk itu, kami dari fraksi PDI Perjuangan Kota Medan, mengusulkan agar pemko Medan merancang dan merencanakan pembangunan Sarana dan Prasarana olahraga Rekreasi secara bertahap disetiap Kecamatan yang ada di Kota Medan, untuk dapat menarik minat sekaligus mengurangi pengeluaran warga sehingga dapat semakin menggeluti dan menekuni olahraga rekreasi,” jelasnya.

Sesuai dengan sistem pendidikan nasional, dimana mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat disesuaikan dengan kearifan lokal yang di kembangkan Pemerintah Daerah.

“Kami dari Fraksi PDI Perjuangan sangat mengapresiasi dengan dimuatnya pada pasal 26 yaitu : Pembinaan dan Pengembangan olahraga rekreasi dapat bersifat tradisional dengan cara menggali, mengembangkan, melestarikan dan memanfaatkan olahraga tradisional yang ada di masyarakat,” pungkasnya.

Reporter : Amsari