Delinews | Salah satu pegiat antikorupsi Emerson Yuntho menyatakan bahwa pembalap papan atas sekelas Lewis Hamilton dan Valentino Rossi pun gagal mendapatkan SIM di Indonesia. Hal itu disampaikannya melalui surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.
“Dengan model ujian praktik seperti ini, publik percaya Lewis Hamilton akan gagal mendapatkan SIM A dan Valentino Rossi juga tidak mungkin memperoleh SIM C di Indonesia,” kata Emerson,
Surat terbuka itu berjudul Membenahi Samsat dan Satpas. Ia menyorot tes tertulis yang kurang transparan dan tes praktik yang tidak masuk akal.
Dalam surat yang juga mempunyai tembusan ke Menko Polhukan dan Kapolri dia meminta Jokowi membenahi praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan Satuan Administrasi SIM (Satpas).
“Oleh karenanya kami meminta kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk membenahi Samsat dan Satpas secara extraordinary dan tidak dengan cara biasa-biasa yang telah terbukti gagal. Bapak Presiden bisa perintahkan Menko Polhukam dan Kapolri untuk bereskan masalah ini secara permanen sehingga tidak terjadi di kemudian hari,” tutur Emerson.
Terkati hal ini warganet pun banyak berkomentar tentang pelayanan pembuatan SIM di Samsat. Mereka menyatakan ketika gagal pun tidak tau poin mana yang perlu dikoreksi.
“Saya 3 kali ikut tes tertulis SIm C, selalu gagal tapi tak pernah tau koreksi dari jawaban saya. Padahal saya yakin tembus nilai minimal yg diperlukan. Gimana saya bisa perbaiki kalau hasilnya ja saya gak tau.” Ujar akun @setiabudi666 di twitter.
Sulitnya ujian praktek untuk mendapatkan SIM juga didukung oleh pengguna sosmed lainnya. Ia mengatakan hanya karna hal sepelepun tidak lolos dalam ujian.
“Yang sakit pas ujian praktek 1 kesalahan karna tidak nengok ke belang 1x, nggk lolos 2. Yang 2x karna turun kaki kanan dulu nggk lolos juga. Hal sepele bkin nggk lolos, yang lain trutama yang klihatan sekli yng bnayk salh lulus karna jlur uang. Kita bingung nilainya tu gmn” cuit akun @yus81