Harganas 2022, Bobby Nasution Dihadapan Presiden Jokowi Tegaskan Tak Main-main Atasi Stunting

WhatsApp Image 2022 07 07 at 11.58.48

DNN l Medan – Presiden Joko Widodo berpidato pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang berlokasi di Lapangan Merdeka Kota Medan Kamis (7/7/2022).

Dalam pidato resmi tersebut, Presiden Jokowi bicara akan dampak pandemi dan perang yang terjadi di Ukraina. “Dampak buruknya pandemi dan perang Ukraina, mendongkrak kenaikan dan ketersedian pangan dan energi. Banyak negara telah merasakan dampak nyata bahkan hingga kekurangan pangan akut,” katanya.

Sementara Indonesia, sambung Jokowi bisa bertahan tidak menaikkan harga pangan dan energi. “Karena disektor pertanian, Indonesia berhasil tidak ekspor beras dalam tiga tahun terakhir. Sedangan di bidang energi, pemerintah tak menaikkan BBM jenis pertalite,” terangnya.

Justru dari itu, sambung presiden Jokowi, dirinya ingin masyarakat bersyukur dan memperhatikan gizi di setiap keluarga. Sebab, anak-anak adalah generasi masa depan yang akan menjadi cermin sebuah negara.

“Kalau anaknya stunting, kurang gizi bagaimana mau bersaing di tingkat internasional. Saya ingin pada 2024 angka stunting nasional harus turun menjadi 14 persen saja. Data 2021, stunting sudah di angka 24,4 persen. Pada 2014 saat saya masuk angka stunting 37 persen. Jadi penurunannya tinggi, dan pada 2024 harus bisa 14 persen,” ungkap Jokowi.

Kemudian, ayah kandung Kahiyang Ayu itu pun memanggil pendamping keluarga yang hadir untuk maju ke depan untuk ditanyai. Maju ibu Lidya, pendamping keluarga dari Sumatera Barat dan Satgas Penanganan Stunting Sumatera Utara, Deni Andayuni.

Deni menjelaskan, bahwa Sumatera Utara siap menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024, sesuai instruksi presiden. Hal itu bisa dilakukan salah satunya berkat keseriusan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution yang telah menggelontorkan anggaran yang besar.

“Kami optimis, pak Gubernur dan Walikota kami tercinta bisa menurunkan angka stunting di Sumatera Utara. Dan saya apresiasi Wali Kota Medan, yang menyediakan anggaran cukup besar untuk mengatasi stunting,” ujar Deni.

Menjawab pertanyaan presiden Jokowi, Deni nenyebutkan di Sumut saat ini ada 25,8 persen anak yang didiagnosa mengalami stunting. Sedangkan di Kota Medan ada 19,9 persen anak yang mengidap stunting.

“Jadi untuk turun ke 14 persen gampang apa sulit ya? Bisa ya ibu punya keyakinan ya. Kalau bisa nanti saya beri sepeda,” timpal Presiden Jokowi.

Diketahui, Bobby Nasution telah menyiapkan sejumlah program penanganan stunting. Pada 2022 ini, Pemko Medan telah menyusun 15 program, 16 kegiatan dan 29 subkegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi yang dilaksanakan 10 OPD dan 30 Kelurahan dengan total pagu anggaran Rp198.102.286.201, termasuk dana kelurahan Rp1.905.246.381.

Khusus untuk 550 balita penderita stunting yang saat ini terdapat pada 20 kecamatan di Medan telah pula ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp14.878.011.827. (A-Red)