Dame Duma Sosialisasikan Perda Kesehatan Dalam 2 Sesi di 2 Lokasi Berbeda

IMG 20230702 WA0011

Teks foto, Dame Duma sampaikan paparannya di Sosperda sesi 1

DNN l Medan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Medan, Dame Duma Sari Hutagalung SH mengungkapkan, dirinya masih banyak menerima keluhan dari masyarakat terkait kurang maksimalnya pelayanan program Universal Health Coverage (UHC) atau JKMB yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Medan beberapa waktu yang lalu.

“Saya mendapatkan laporan masih ada warga yang datang kerumah sakit hendak berobat dengan menggunakan BPJS Kesehatan PBI,  pihak rumah sakitnya mengatakan kamar sudah penuh. Akibatnya banyak warga yang kebingungan, karena dari mana mereka mengetahui jika rumah sakit yang dituju sudah penuh,” ungkapnya saat menggelar kegiatan Sosialisasi Perda No.4 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Kota Medan, dalam 2 sesi berbeda. Sesi 1 di Jalan Kamboja Lingkungan 10 -11 Kelurahan Helvetia Tengah, pukul 10.00 WIB dan sesi 2 di Jalan Beringin II No.77 Kelurahan Helvetia Kecamatan Medan Helvetia, pukul 15.00 WIB, Sabtu (01/07/2023).

IMG 20230702 WA0010

Di Sosialisasi sesi pertama, Dame Duma mengatakan, kalau saat ini Puskesmas telah memiliki kuota pelayanan kesehatan. Tujuannya, agar lebih memudahkan masyarakat saat akan berobat.

“Saat ini, pelayanan kesehatan harus sesuai kuota dan yang memberikan kuota adalah pihak BPJS Kesehatan. Ini akan mempengaruhi saat melakukan pengklaiman ke pihak BPJS Kesehatan. Dan masyarakat dapat mengusulkan untuk pindah Faskes, apabila jarak puskesmas atau klinik kesehatan yang dituju terlalu jauh dari tempat tinggalnya,” katanya.

IMG 20230702 WA0012

Teks foto, Demi Duma sampaikan materinya di Sosperda sesi ke 2

Sementara itu dalam Sosper sesi ke 2, Bendahara Fraksi Gerindra DPRD Kota Medan ini meminta, agar masyarakat mau menyampaikan semua keluhan yang ada ataupun menyampaikannya langsung kerumah aspirasi Beni-Duma (BEDA), yang beralamat di Jalan Bringin II Kelurahan Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia.

“Apabila ada keluhan masyarakat terkait pelayanan infrastruktur, kesehatan, pendidikan, bansos dan lainnya, silahkan datang ke rumah aspirasi BEDA. Disana ada staf kita yang akan melayani, menerima dan mencatat keluhan yang masuk,” tuturnya.

Dame Duma juga menyebut, apabila pihak rumah sakit mengatakan kamar sudah penuh, masyarakat jangan panik. “Segera hubungi petugas pelayanan BPJS Kesehatan, yang sudah disiapkan diseluruh rumah sakit yang bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan,” imbuhnya.

Dalam sesi tanya jawab, Desi warga Jalan Kamboja meminta agar Pemko Medan mengintruksikan agar semua Puskesmas membantu masyarakat dalam program UHC.

“Masyarakat masih banyak yang bingung, ketika berobat menggunakan program UHC yang diluncurkan Walikota Bobby Nasution. Sehingga ketika kami sakit, bisa berobat gratis dan tidak dipersulit,” harapnya.

Dihadapan perwakilan OPD, tokoh masyarakat, pengurus PAC Gerindra Medan Helvetia dan ratusan masyarakat yang diundang, Dame Duma kembali menekankan bahwa Wali Kota Medan Bobby Nasution telah meluncurkan program UHC atau Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB). Khusus untuk warga Kota Medan, yang mau berobat hanya mempergunakan KTP.

“Bagi bapak dan ibu yang belum memiliki BPJS Kesehatan gak usah kuatir, ketika kita sakit langsung memanfaatkan JKMB program Wali Kota Medan,” pungkasnya sembari meminta agar Walikota Medan harus mengawasi kinerja Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan, agar pelayanan kepada masyarakat lebih maksimal.

IMG 20230702 WA0008

Acara Sosperda ini pun diakhiri dengan sesi foto bersama, sekaligus pemberian seminar kit kepada ratusan undang yang hadir,  (A-Red)