Pengaruh Narkoba Picu Tawuran Antar Pelajar dan Aksi Genk Motor, Hasyim: Pemko Medan Harus Memiliki Panti Rehabilitasi

IMG 20221129 WA0045

 

DNN l Medan – Untuk menekan jumlah pengguna narkoba yang saat ini terus meningkat di Kota Medan, diperlukan suatu tempat Rehabilitasi yang kegunaannya untuk menampung para pecandu ataupun pemakai narkoba apabila mereka ditangkap.

“Terutama dikalangan para pelajar, sehingga memicu mereka tawuran dijalanan maupun antar sekolah dengan menggunakan senjata tajam, yang berujung kematian,” kata Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim,SE saat dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya, terkait maraknya tawuran antar pelajar maupun aksi Genk motor dikota Medan saat, Rabu (30/11/2022).

Para pecandu narkoba tersebut, sambung Politisi Partai PDI-P ini lagi, harus diberikan perhatian khusus dan menjadikan mereka (para pecandu narkoba-red) sadar dan perlahan meninggalkan kebiasaan mereka mengkonsumsi narkoba baik itu Sabu-sabu, Ganja ataupun barang haram lainya.

“Apabila mereka tertangkap, para pecandu narkoba itu jangan disatukan dalam satu sel di tahanan. Sebab, tindakan itu bukannya menjadikan mereka (para pecandu narkoba-red) sadar, malah semakin parah. Para pecandu narkoba itu sebaiknya dibawa ke panti Rehabilitasi Narkoba, dan dirawat serta disembuhkan,” tuturnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan kota Medan ini menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya bertukar pikiran dengan Ketua BNN Provinsi Sumatera Utara, Toga Panjaitan. Dari perbincangan tersebut, memang kota Medan harus memiliki Panti Rehabilitasi, untuk menekan angka pengguna atau pecandu narkoba.

“Nantinya, pihak BNN yang akan melakukan rehabilitasi. Tentunya bekerjasama dengan Pemerintah Kota Medan dalam hal anggaran. Karena untuk satu pecandu narkoba membutuhkan waktu rehap selama 3(tiga) bulan. Dimana biaya rehab seorang pecandu perbulannya Rp2 juta. Jika dikali 3, maka perorangnya Rp6 juta,  jika untuk 1000 orang Pemko harus menyiapkan anggaran sebesar Rp6 miliar,” jelasnya.

Disebut Hasyim lagi, pengaruh Narkoba dapat membuat seseorang menjadi bertindak nekat diluar akal sehat.  Salah satu efek yang disebabkan narkoba adalah aksi kriminal.  “Saat ini barang haram itu mudah di dapat, dan telah menyebar dari kota sampai ke pelosok desa, dengan sasarannya anak muda penerus bangsa,” ucapnya.

Menurut Hasyim, Pemko Medan sudah sepantasnya memiliki satu Panti Rehabilitasi bagi pengguna atau pecandu Narkoba.

“Untuk Lokasinya, di daerah Kecamatan Medan Tuntungan. Karena disitu masih banyak lahan yang luas,” pungkasnya. (A-Red)