Puluhan Tahun Operasional PT Logam Jaya Timbulkan Kebisingan, Warga Adukan Hal Ini ke Benny Sihotang

IMG 20230617 170632

Teks foto, Ketua Komisi D DPRD Sumut Benny Sihotang

DNN l Medan – Hj.Safani, nenek berusia 83 tahun salah satu warga yang tinggal di Jalan Kolonel Yos Sudarso Kelurahan Glugur Kota  Lingkungan VII Kecamatan Medan Barat, mengeluhkan kebisingan yang sudah bertahun tahun dirasakan oleh warga akibat operasional PT Logam Jaya, bengkel las dan bubut, pembuatan tangki BBM serta Boiler.

Hj.Safani mengaku, kebisingan sudah dirasakan sejak dirinya masih muda hingga usianya sekarang. “Kami sudah berulang kali menyampaikan rasa keberatan itu kepada pemilik bengkel, agar kebisingannya dikurangi, namun tidak direspon sama sekali. Mohon lah pak Benny agar keluhan kami ini dapat disahuti, agar pemilik bengkel di panggil. Sebab, hingga saat ini masyarakat tidak pernah menerima kompensasi dari mereka,” tuturnya usai dirinya menghadiri pelaksanaan Sosperda Dame Duma, Minggu (17/06/2023).

Mendengar keluhan nenek tersebut, Ketua Komisi D DPRD Sumut, Benny Harianto Sihotang, SE., MM memastikan akan turun kelokasi guna menemui pemilik bengkel dan akan untuk mencari tahu penyebab kebisingan yang terjadi dan menyampaikan keberatan warga sekitar bengkel.

“Saya akan turun langsung ke bengkel milik PT Logam Jaya itu guna memeriksa perizinan yang mereka miliki, sekaligus menemui pemiliknya dan menyampaikan keluhan nenek Safani serta masyarakat sekitar. Apalagi informasi dari Lurah, pemilik bengkel sudah pernah ditegur namun rada membandal. Jika tidak ada solusi atau penyelesaian terkait masalah itu, maka selaku Ketua komisi D di DPRD Sumut akan kita surati dan dipanggil untuk dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan menghadirkan pihak atau OPD terkait,” tegas Politisi dari Partai Gerindra ini.

Lurah Gelugur Kota, A Zukri, S.Sos , MIP kepada wartawan saat diminta tanggapannya terkait kebisingan yang terjadi dari operasional bengkel yang dikeluhkan warga juga menerangkan, jika pihak Kelurahan Gelugur Kota sudah pernah menegur pemilik bengkel namun kurang direspon.

“Kalau kebisingan memang berasal dari bengkel itu, dan kita pun ingin antara warga dan pihak pemilik bengkel dapat saling pengertian. Seharusnya pihak bengkel bisa mengambil hati warga setempat,” kata Lurah.

Lurahpun meminta, agar warga bersabar menunggu keluhan mereka ditindaklanjuti dan menyarankan warga yang merasa keberatan untuk segera menyurati Komisi D DPRD Sumut, tembusannya dikirim ke pihak bengkel dan Kelurahan.

Sedangkan Kepling VII, Tengku Ahmad Faisal kembali menerangkan atas keberadaan bengkel las dan bubut itu memang sudah lama berada di tempat itu. “Lurah sudah pernah menegur pemilik bengkel, namun mereka kurang merespon,” pungkasnya. (A-Red)