Viral, Petugas Parkir Menangis, Iswar Lubis: Marilah Kita Saling Menghargai

IMG 20220913 080221

 

DNN l Medan – Kejadian miris yang dialami Marliana Sihotang (58) warga Perumnas Simalingkar, petugas parkir di Jalan Raden Saleh Medan, yang diviralkan oleh Akun instagram, Alfin_Mtd (Mama Gardam), saat dirinya diminta retribusi parkir mobilnya oleh Marlina.

Setelah unggahan video tersebut viral di jagat maya, banyak reaksi masyarakat yang menaruh simpati terhadap Marliana. Yang mana, Marlina disebut secara paksa meminta retribusi parkir dari Rp3000 menjadi Rp5000 kepada Mama Gardam, sesaat mobilnya yang parkir dari pukul 09.00 Wib hingga sore, akan keluar dari pelataran parkir dari kantor Dinas Kebudayaan Medan, Rabu (12/10/2022).

Kejadian inipun tak luput dari amatan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis. Dirinya sangat menyangkan atas terjadinya peristiwa tersebut.

“Kalaulah semua warga masyarakat kota Medan mengetahui hak dan kewajibannya, mungkin hal seperti itu tidak terjadi. Baik sipetugas parkir menjalakan SOP nya, maupun warga yang memviralkan itu mengetahui kewajibannya,” kata Iswar kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp nya, Kamis (13/10/2022) pagi

Dan pastinya, sambung Iswar, manusia itu sejak dilahirkan pasti memiliki perbedaan satu dengan lainnya. “Baik itu langkah, rezeki, pertemuan dan maut, tidak satu manusia pun yang mengetahuinya, itu semua rahasia Allah. Demikian pula yang dialami oleh Marlina Sihotang, yang ditakdirkan mencari rezeki jadi tukang parkir. Jadi jangan hinakan dia, sebab dia bekerja untuk menghidupi keluarganya,” jelasnya.

Kembali Iswar menyebut, saat ini pihaknya sudah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan PAD Kota Medan dari sektor retribusi parkir.

“Baik itu penerapan E-parking maupun memberikan pembekalan Standart Operasional Prosedur (SOP) kepada seluruh juri parkir yang ada diwilayah kota Medan. Apabila hal ini berjalan dengan baik, antara jukir dan masyarakat saling menghargai, mematuhi peraturan yang ada, niscaya PAD kita terus meningkat kedepannya,” harapnya.

Diketahui, guna menopang ekonomi keluarga. Lebih dari 10 tahun, Marlina yang merupakan ibu tiga anak ini menggeluti profesi tersebut. Setiap harrinya bertugas jaga parkir diseputaran jalan Raden Saleh Medan. Tanpa kenal lelah wanita paruh baya, yang akrab disapa Mak Butet, oleh orang-oarang dilingkungan kerjanya, merupakan sosok yang ramah dan cekatan mengatur hilir mudiknya mobil dan sepeda motor yang mau parkir.

Namun sebagai tukang parkir, dirinya kerap mendapakan perlakukan kasar, cacian bahkan makian saat ingin mengutip retribusi parkir. Namun demi kelangsungan hidup anak-anak, dirinya bertahan hingga sekarang.

Butet  seakan kehilangan semangat untuk melanjutkan profesinya itu. Sesekali dia menyapu air matanya ditemani seorang puterinya yang juga turut terisak.

“Aku diviralkan orang di internet tanpa aku bisa membela diri, padahal aku tidak kasar meminta uang parkir ke dia,” ucap Marlina (Butet) lirih yang ditemani salah satu putrinya kepada wartawan kemarin. (A-Red)