Tilik Profil Mantan Kepala BIN AM Hendropriyono

Screenshot 2021 08 18 15 53 23 15

DNN | Abdullah Makhmud Hendropriyono lahir di Yogyakarta pada 7 Mei 1945.

Ia menempuh pendidikan dasarnya di SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta kemudian pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta.

Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri V bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Dr. Sutomo, Jakarta.

Selanjutnya SMA Negeri II bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Setelah menyelesaikan SMA, Hendripriyono melanjutkan pendidikan di Akademi Militer Nasional di Magelang dan lulus pada tahun 1967.

Hendropriyono mengawali kariernya sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), kini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Kariernya terus melejit setelah berhasil mengamankan Peristiwa Talangsari 1989 di Lampung yang saat itu ia menjabat sebagai Danrem 043/Garuda Hitam.

Hendro juga pernah bertugas dalam Gerakan Operasi Militer (GOM) VI, Operasi Sapu Bersih III, dan Operasi Seroja di Timor Timur.

Pada 1986, ia diangkat menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya.

Kemudian juga sempat menjabat sebagai Direktur Pengamanan VIP dan Objek Vital, Direktur Operasi Dalam Negeri Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI (199I-1993).

Selanjutnya Panglima Daerah Militer Jakarta Raya dan Komandan Kodiklat TNI AD.

Kariernya Hendropriyono terus menanjak hingga ditunjuk sebagai Panglima Kodam Brawijaya.

Sebelum pensiun di satuannya, ia diberi amanah sebagai Komandan Pendidikan dan Pelathian (Kodiklat) TNI AD.

Terjun ke Politik

Setelah tidak lagi di dunia militer, Hendropriyono sempat terjun ke dunia politik dengan menduduki beberapa posisi birokrat dan eksekutif.

Ia diangkat sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan, Menteri Transmigrasi dan Permukiman Perambah Hutan, dan Menteri Tenaga Kerja.

Hendropriyono juga mendirikan kantor pengacara atas namanya sendiri, Hendropriyono and Associates.

Pada 2016, ia bergabung dengan Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) dan menjadi ketua umum PKPI untuk berlaga di Pemilu 2019.

Namun, dua tahun berjalan, ia menyerahkan kepenguruan PKPI kepada anaknya sendiri Diaz Hendropriyono yang terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum PKPI melalui Kongres Luar Biasa, Minggu 13 Mei 2018.

Jadi Kepala BIN

Selama 9 tahun, Hendropriyono pernah bertugas di bidang intelijen angkatan darat.

Itu sebab dia diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) setelah tidak lagi dinas di militer.

Ketika menjadi kepala BIN, Hendropriyono berhasil menggagas berdirinya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul Bogor, Jawa Barat. Ia pun mendapat gelar akademik profesor intelijen dari kampus yang didirikannya.

Hal itu membuatnya menjadi profesor intelijen pertama di Indonesia dan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Keluarga

Diah Erwiany Hendropriyono (anak)
Rony Hendropriyono (anak)
Diaz Faisal Malik Hendropriyono (anak)
Jenderal TNI Andika Perkasa (menantu)

Pendidikan

SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta (1949-1955)

SMP Negeri V, Jakarta (1955-1958)

SMA Negeri II, Jakarta (1958-1961)

Akademi Militer Nasional, Magelang (1964-1967)

Karier Jabatan