Aksi Nyata Revolusi Mental, Menko PMK dan Bobby Nasution Lakukan Penanaman Pohon di USU

WhatsApp Image 2022 07 06 at 20.43.16

 

DNN l Medan – Sebagai bentuk dukungan penanaman sepuluh juta pohon yang merupakan Gerakan Nasional Aksi Nyata Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Untuk itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bersama Wali Kota Medan, Bobby Nasution melakukan penanaman pohon di Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (6/7/2022).

Penanaman pohon ini dilakukan Bobby Nasution yang diwakili Asisten Ekbang, Mansyursah. Selain itu, Rektor USU Muryanto Amin dan perwakilan Gubernur Sumut serta perwakilan perguruan tinggi diikuti akademisi lainnya, juga turut melakukan penanaman pohon sebagai aksi nyata penanaman sepuluh juta pohon gerakan nasional revolusi mental.

Dalam sambutannya, Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, aksi nyata penanaman pohon di USU ini merupakan sebuah upaya bersama untuk memberikan kesadaran kepada civitas kampus terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan kebersihan demi kelangsungan hidup yang sehat kedepannya.

“Saat kita  menanam pohon, membutuhkan waktu yang lebih lama daripada menebang. Artinya, menanam pohon serta merawatnya bisa butuh waktu 40 tahun, sedangkan menebang hanya butuh 10 menit saja,” ujarnya.

Dan sekarang ini, sambung Menteri PMK, ada tiga ancaman global yang tengah dihadapi. Pertama adalah efek dari rumah kaca yang berdampak pada perubahan iklim, kedua adalah Covid-19 dan ketiga adalah perang antara Rusia dan Ukraina.

“Penanaman pohon yang dilakukan di USU ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi efek rumah kaca, agar iklim global kembali normal,” jelasnya.

Selanjutnya Menko PMK menyebut, gerakan Revolusi Mental dalam hal menanam pohon dan merawat lingkungan ini bisa tumbuh dari lingkungan kampus. Sebab, dirinya percaya bahwa generasi muda di kampus selalu lebih jernih dalam memandang masa depan dalam hal menjaga lingkungan.

“Gerakan Revolusi Mental dalam penanaman pohon ini juga diharapkan bisa menyebar ke masyarakat dan akhirnya melahirkan kesadaran kolektif untuk lebih mencintai menanam daripada menebang,” harap Menko PMK mengakhiri. (A-Red)