Budidaya Hipronik, WBP Lapas Bulukumba Panen Sayur Selada

png 20230505 103302 0000

Bulukumba ( DNN ) – Lembaga permasyarakatan (Lapas) Bulukumba mengembangkan program pembinaan kemandirian dengan memamfaatkan pertanian modern yakni budidaya hidroponik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan narapidana dalam pertanian modern dan membantu mereka menjadi lebih mandiri setelah menjalani pidananya.

IMG 20230505 WA0027

Metode hidroponik adalah teknik pertanian modern yang menggunakan air dan nutrisi sebagi pengganti tanah untuk menumbuhkan tanaman. Teknik ini di anggap lebih efesien dan lebih produktif karena dapat menghasilkan panen yang lebih besar dengan penggunaan sumber daya yang lebih sedikit,” Ungkap Ka Lapas Kelas IIA Bulukumba, Mutzaini
Kamis (4/5/2023)

Lebih lanjut, Mutzaini mengungkapkan bahwa Lapas Bulukumba telah membangun fasilitas hidroponik di dalam area lapas yang dapat menampung berbagai jenis tanaman seperti sayuran selada. WBP yang mengikuti program ini akan di latih untuk mengelolah fasilitas hidroponik dan merawat tanaman yang benar.

Setelah berjalan beberapa bulan, pertanian modern di Lapas Bulukumba telah membuahkan hasil dengan panen selada hidroponik. Selada hidroponik ini yang di panen ini memiliki kwalitas yang sangat baik dan dapat bersaing dengan produk- produk luar. Selada hirdoponik ini di harapkan dapat menjadi produk unggulan Lapas Bulukumba dalam mempromosikan program pembinaan kemandirian dan pertanian modern di Indonesia,” Kata Mutzaini.

Panen selada ini merupakan hasil kerja keras narapidana dalam mengelola fasilitas hidroponik.Kami berharap panen ini dapat motivasi bagi narapidana lainnya un tuk mengembangkan keterampilan dan meningkatkan kemandirian mereka selama masa tahanan,” Lanjut Zaini.

Hasil selada hidroponik telah ini kami jual dalam kegiatan One Day One Prison Product dengan pasar murah yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59 Kementerian Hukum dan HAM RI.

,”Dari hasil penjualan ini selada menempati ranking pertama One Day One Prison Product pada hari yang mencapai 525 batang dengan nilai Rp. 2.100.000,” Ujarnya.

Menurut Zaini, program ini dapat memberi dampak positif para narapidana, mendorong mereka untuk lebih produktif dan mandiri selama masa pidana, serta mempersiapkan mereka untuk mengembangkan keterampilan yang dapat di aplikasikan di luar Lapas.

Selain itu, program ini juga dapat memberikan dampak positif pada masyarakat setempat dengan menyediakan produk pertanian yang berkwalitas tinggi dan ramah lingkungan.

Pembinaan ini di apresiasi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan (Kanwil Kemenkumham Susel), Liberti Sitinjak. ” Di harapkan agar kagiatan ini dapat terus di kembangkan dan di tambah kwalitasnya serta kwantitasnya sebagai sarana pembinaan kemandirian kepada warga Binaan yang berkelanjutan,” Ungkapnya. (H.Has)