Asal Usul Begu Ganjang dan Mistisnya

png 20230523 163734 0000

Bagi masyarakat batak ada beberapa jenis hantu yakni sambaon, solobean, dan silan. Namun dari beberapa jenis tersebut begu ganjang lah yang paling ditakuti.

Nah, meski ditakuti, nggak sedikit pula masyarakat yang pada zaman itu resah terhadap pemeliharaan begu ganjang. Berawal dari pemanfaatan begu ganjang untuk tujuan kejahatan, keresahan warga berujung pada pembasmian orang yang dituduh memelihara hantu tersebut dengan cara yang sadistis. Seperti dicatat majalah Tempo edisi 6 Januari 1988, sepanjang tahun 1987 terjadi 20 pengeroyokan sadistis terhadap orang yang diduga memelihara begu ganjang. Hal tersebut membuat Bupati Simalungun pada masa itu, J.P. Silitonga mengeluarkan perintah untuk mengganyang begu ganjang, karena nggak tahan dengan sikap warga yang baginya mendekati cara PKI membunuh korbannya.

Warga pada masa itu akan bergerombolan mendatangi dan membunuh terduga pemelihara begu ganjang. Dan jika tertangkap, mereka akan mengaku bersama dan minta diadili bersama-sama. Dalam catatan Tempo, salah seorang warga bahkan dibunuh dengan tombak yang menghunus matanya sampai tembus ke tengkorak, dan badannya tercabik-cabik karena ayunan kapak. Kasus terakhir terkait begu ganjang ini terjadi pada tahun 2010, di mana sebuah keluarga di Tapanuli Utara dibakar hidup-hidup karena dugaan yang sama yakni memelihara begu ganjang. Duh, bukan hantunya saja yang ngeri, sikap orang-orang pada zaman itu juga nggak kalah mengerikan!

Pernah kejadian seorang warga meninggal tanpa gejala medis yang diduga karena ulah begu ganjang

Selain bisa dimanfaatkan oleh pemiliknya untuk mencelakai orang lain, ada hal lain yang bikin begu ganjang ini seram. Yakni kalau kamu bertemu dan melihat langsung sosoknya, bisa dipastikan kamu akan sakit, atau kemungkinan terburuknya meninggal dunia. Cerita tersebut nggak cuma isapan jempol. Seorang warga Deli Serdang seperti dilansir dari Liputan6, mengatakan kalau kejadian mistis begu ganjang pernah menimpa tetangga rumahnya.

Menurut ceritanya, sang tetangga yang saat itu berlibur ke daerah Berastagi, memetik jeruk tanpa izin pengelola kawasan. Setelah itu si tetangga mengalami sakit perut tanpa gejala medis. Keluarga pun memutuskan untuk membawanya ke paranormal. Oleh paranormal dikatakan kalau penyakit tanpa gejala medis tersebut disebabkan oleh begu ganjang yang kesal dengan tindakan memetik jeruk tanpa izin tersebut.

Setelah itu keluarga dan korban berusaha kembali ke Berastagi sesuai anjuran paranormal, untuk meminta maaf dan melakukan ritual adat bersama pemilik kebun. Namun ritual nggak berhasil karena katanya begu ganjang nggak mau memaafkan. Hal itu pada akhirnya diyakini yang membuat korban meninggal dunia, karena kondisinya kian memburuk setelah kunjungan tersebut.